Selasa, 03 Februari 2015

Alat-alat yang Mengunakan Prinsip Elektromagnetik

 1.     Bel  listrik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAjz3AWxGM4l2g_Sx7zskgEgA7_UDcDfQFHYu2Lc_EjpVxa60OpFMX_eKEh6mpcabY21-Yowe-fwTtX2hLJ4NnejZjR8I21_lfsCoCUS_yW6if3-iA_MeWngqszqBciLkkLr8t1EiulEs/s1600/Copy+%25284%2529+of+a.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYSgOKhFt_NAJCoxscu8cAqYRJSs83mgJ3aMQzTxDFJOStGYMCzXDZLW0hxSAKF44tOfkKTGJyGjscrVpIX8Rg0nF4c9HhgeWR_nVULqZ2VESf1LX9f9rAo1_WNgXCy2LqwCJaDOuqb5w/s1600/Copy+%282%29+of+a.JPG

 Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap solenoida  dililitkan  pada  arah  yang  berlawanan Apabila sakelar ditekan, arus listrik akan mengalir melalui solenoida. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik  kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan me- misahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai interuptor.  Arus  listrik  akan  putus  dan  teras  besi  hilang  kemag- netannya. Kepingan besi lentur akan kembali ke kedudukan semula. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik  kepingan besi lentur dan  pengetuk  akan  memukul  bel  (lonceng)  menghasilkan  bunyi kembali. Proses ini berulang-ulang sangat cepat dan bunyi lonceng terus terdengar.
Cara Kerja Bel Listrik
Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell)  diatas, saat Switch (S1) ditekan (ON), arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng (Gong) sehingga Bel Listrik berbunyi.   Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik. Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan (terus menerus). Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch (S1) di-OFF-kan.



       









2.    Relai

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglto6hmydg2DyAPSUupVW5EXU3T1FML7xN1oBjVTTf7CFd3o0onVvQ1_aeB14ETnLWmth2hSxNbd8FTq34vjTI3Gq7OPanVJjz2r5SAyQiiyfq14b8a7mjMTKDIJivOVz73N0BJ0fzQO8/s1600/Copy+%285%29+of+a.JPG

Relai berfungsi sebagai sakelar untuk menghubungkan atau memutuskan  arus  listrik  yang  besar  pada rangkaian  lain  dengan menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika sakelar  S ditutup arus listrik  kecil  mengalir pada  kumparan.  Teras  besi  akan  menjadi magnet  (elektromagnet)  dan  menarik  kepingan  besi  lentur. Titik sentuh  C  akan  tertutup,  menyebabkan  rangkaian  lain  yang  mem- bawa arus besar akan tersambung.Apabila sakelar S dibuka, teras besi hilang kemagnetannya, keping besi lentur kembali ke kedudukan semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian listrik lain terputus.


Prinsip Kerja Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
 Pada dasarnya, Di sebuah Relay sederhana terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :
  1. Electromagnet (Coil)
  2. Armature
  3. Switch Contact Point (Saklar)
  4. Spring
   








       

 3.     Telepon

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ4oWiLVQWp_OINnMTx0gtzAQduUIKxEqE2h7JQfAJk2wKiWt7UugTqdDVU6QFOjtjtVo-AjW-yUwB59OOtW8HpWZ93G7sNsmw152Q_XpkcWd-bsXMo3H7gTu3O-Y9-7cxSi4jGlLTb_8/s1600/a.JPG
Telepon   terdiri   dari   dua   bagian   yaitu   bagian   pengirim (mikrofon)  dan  bagian  penerima  (telepon). Prinsip  kerja  bagian mikrofon  adalah  mengubah  gelombang  suara  menjadi  getaran- getaran  listrik.  Pada bagian  pengirim  ketika  seseorang  berbicara akan  menggetarkan  diafragma  aluminium.  Serbuk-serbuk karbon yang  terdapat  pada  mikrofon  akan  tertekan  dan  menyebabkan hambatan  serbuk  karbon  mengecil. Getaran  yang  berupa  sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila sinyal  listrik berubah-ubah mengalir  pada kumparan, teras  besi  akan  menjadi  elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah (perhatikan Gambar 11.23). Dia- fragma  besi  lentur  di  hadapan  elektromagnet  akan  ditarik  dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma bergetar. Getaran  diafragma  memengaruhi  udara  di  hadapannya,  sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui mikrofon.
A. Cara Kerja Jaringan Telepon Kabel
telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi . cara kerja telepon kabel antara lain :
a. suara dari pengirim diterima oleh alat yang disenut microphone
b microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan oleh perangkat telepon
c. sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
d. dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
e. setelah sampai ke penerime, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker
B. Cara Kerja Jaringan Telepon Seluler
telepon seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler. Cara kerja telepon seluler wireless antara lain :
a. suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
b. microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dipancarkan oleh ponsel ke BTS terdekat
c. sinyal tersebut diterima oleh BTS dan sinyaL tersebut diteruskan ke pusat telekomunikasi
d. dari pusat telekomunikasi sinyal diteruskan kepada BTS terdekat kemudian diteruskan ke si penerima
e. setelah sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.


       4.    Katrol  Listrik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNTd2d9mMvCe1g1y1uWbF85llfbT76fcRlHgVuSf3tDIzYmanZ0j1gETMjr7-graVOd6yLL5YVvrcH2ifYwPCD4KhAPXS9imXqq97GL5r-Mv9uYxwQRa7N97kRneWaxn0L_0dUIOsdnlM/s1600/Copy+%286%29+of+a.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmpI_2du9DdZfe3ycP0nCkIRlm0VTfhxFUadxoHLWRx_edTl7d7eBe0_vZ1ZdL7a3c5L6Y27hv0vVPG86L8FIBu2mAIaCl-o4XTbZsoIkvrbcBNVcyxTDhJLUWGGl32AC8UM98LagDjAw/s1600/Copy+%287%29+of+a.JPG
Elektromagnet  yang  besar  digunakan  untuk  mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Apabila arus dihidupkan katrol listrik akan menarik  sampah besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan dengan besi. Kebaikan katrol listrik adalah:
a.    mampu mengangkat sampah besi dalam jumlah besar
b.   dapat  mengangkat/memindahkan  bongkahan  besi  yang  tanpa rantai
c .   membantu memisahkan antara logam feromagnetik dan bukan feromagnetik.

Macam-Macam Katrol

  1. Katrol Tetap
  2. Katrol Bergerak
  3. Katrol Ganda (Katrol Kombinasi)



     









5. Motor listrik
Adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW).
Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yang dimilikinya, sebagai standar di EU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU, sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari EU.
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.
Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.





Prinsip kerja motor listrik
https://i0.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/3phase-rmf-320x240-180fc.gif/220px-3phase-rmf-320x240-180fc.gif
Prinsip kerja motor listrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar